5 Rahasia Ciptakan Produk Digital yang Dicintai

Produk digital merupakan ujung tombak yang menjadi pilar utama dalam memperoleh customer base dan profit pada startup digital. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengembangkan produk yang bisa diandalkan. Pertanyaannya sekarang, bagaimana cara membuat produk digital yang diinginkan, dibutuhkan, dan dicintai penggunanya? 

Menurut Greg Laugero, seorang praktisi software product management dan product marketingstartup harus mengedepankan desain user experience (UX) yang menyenangkan, mudah digunakan, dan menyediakan value yang dibutuhkan pengguna. Kesetiaan pengguna tergantung pada pengalaman yang mereka dapatkan saat menggunakan produk. Oleh karena itu, produk digital haruslah memenuhi ekspektasi pengguna sehingga tercipta customer experience yang memuaskan.

Berikut ini langkah yang bisa kamu terapkan untuk menciptakan produk digital yang memenuhi ekspektasi user dan dicintai.

1. Riset Pasar

Produk digital sama saja seperti produk lain. Supaya laku, harus ada pangsa pasar yang berminat untuk membeli produk tersebut. Inilah kenapa kamu harus melakukan riset pasar supaya yakin kalau produk kamu memang memiliki peminat. Selain riset kondisi pasar untuk mencapai product-market fit, kamu juga harus meriset calon customer supaya bisa menciptakan produk yang benar-benar sesuai. Membuat buyer persona bisa membantumu memetakan kebutuhan customer dan cara yang tepat untuk memenuhi kebutuhan mereka.

2. Validasi Ide

Langkah ini sering dilewati ketika founder merasa sudah memiliki ide yang bagus. Padahal ide yang bagus saja tidak cukup. Sejalan dengan poin sebelumnya, ide tersebut haruslah dibutuhkan sehingga bisa dipasarkan. Selain itu, ide tersebut haruslah bisa memenuhi kebutuhan calon user sehingga mereka tertarik untuk menggunakannya. 

Untuk memvalidasi ide, kamu bisa melakukan langkah-langkah berikut: 

  • Pertimbangkan minat pasar
  • Cari tahu tren pasar terkini dan potensinya di masa mendatang
  • Riset kompetitor
  • Melakukan wawancara kepada target pasar
  • Menentukan unique selling point

3. Buat Minimum Viable Product

Setelah itu, kamu harus menguji ide tersebut secara langsung. Cara terbaik menguji produk adalah dengan membuat Minimum Viable Product (MVP). MVP tidak harus sempurna, cukup memiliki fitur-fitur dasar dan utama yang dibutuhkan, tapi sudah memberikan gambaran benefit yang akan didapatkan customer. MVP memungkinkanmu untuk melihat bagaimana reaksi user dan menjawab pertanyaan seperti: 

  • Apakah produk tersebut disambut baik?
  • Apa yang paling disukai & tidak disukai user
  • Apa yang bisa kamu perbaiki di peluncuran produk berikutnya? 
  • Serta hal lainnya yang dapat diperhatikan. 

Kamu bisa meluncurkan MVP dan melakukan pengujian dalam skala kecil. Selanjutnya, kamu bisa mengoptimalkan produk yang kamu buat melalui metode pengembangan produk, seperti design thinking, lean startup, dan agile. 

4. Keunikan adalah Kekuatan

Saat melakukan riset market, kamu mungkin menyadari bahwa kamu memiliki cukup banyak kompetitor di bidang yang akan kamu masuki. Hal ini memiliki arti positif karena banyaknya kompetitor merupakan tanda bahwa industri tersebut memiliki market demand yang tinggi. Pertanyaannya sekarang, bagaimana produk kamu bisa menonjol di antara produk kompetitor? 

Keunikan adalah kuncinya. Itulah mengapa kamu perlu menentukan unique selling point yang tidak dimiliki kompetitor. Kamu bisa menemukan USP dengan cara meriset melalui review user. Hal-hal apa saja yang mereka harapkan tapi belum diberikan oleh kompetitor? Nilai lebih apa yang bisa kamu tawarkan untuk membantu mereka? 

5. Menjangkau Audience yang Lebih Luas

Pertimbangkan juga untuk menjangkau audience yang lebih luas. Yang dimaksud di sini bukan hanya dari sudut pandang marketing, melainkan dari sisi produk itu sendiri. Misalnya, kamu bisa menyediakan lebih banyak pilihan bahasa supaya bisa digunakan oleh lebih banyak orang. Kamu juga bisa mempertimbangkan apakah produk itu mudah digunakan dan diakses oleh orang-orang dengan disabilitas, misalnya menyediakan fitur text-to-speech untuk pengguna dengan keterbatasan penglihatan. Mengakomodasi kebutuhan setiap pengguna bisa menjadi faktor kunci untuk membuat produk digital yang dicintai. 

Sama seperti yang pernah kita bahas di artikel mengenai metode lean startup, pengembangan produk merupakan proses berkelanjutan yang harus dilakukan terus-menerus. Dalam hal ini, feedback dari user memegang peranan sangat penting untuk memberikan insight maupun ide untuk mengembangkan produk secara lebih optimal. 

Link References :

https://cialisperm.com/
https://marshallcampusrec.com/
https://prarthana.net/
https://forum.teknikunkris.ac.id/
https://help.stiamuhammadiyahselong.ac.id/
https://network.stikesbbm.ac.id/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *